Ensiklopedi Nurcholish Madjid – Dijual !
Al-Zaytun, Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian, menerbitkan buku Ensiklopedi Nurcholish Madjid. Buku ini menggambarkan keluasan dan kedalaman pengetahuan Nurcholish Madjid (yang sangat “ensiklopedis” sebagai intelektual), juga kreativitasnya sebagai cendekiawan yang tanpa pamrih dan keberanian moralnya yang nothing to loose, ia tampil dengan gagasan-gagasan yang segar dan membebaskan.
Semuanya itu menempatkan Nurcholish dalam posisi yang unik sebagai seorang cendekiawan Muslim Indonesia. Bahwa ia juga ditanggapi secara kontroversial, itu sepenuhnya sangat dimakluminya. Malah baginya, kontroversi menjadi semacam hukum alam (sunnah Allah) yang mustahil untuk terus dielakkan. Pada dirinya berlaku berlaku pepatah Inggris ini: “To avoid critism, do nothing, say nothing, and be nothing!” Dan ia tidak mau menjadi nothing – bukan karena ia mengharapkan sejenis popularitas, tetapi karena ia memandang bahwa itulah tugas yang harus diembannya sebagai hamba Allah.
Lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 17 Maret 1939, Nurcholish adalah contoh wakil kelompok terbesar rakyat Indonesia: kaum Muslim “santri”. Ia seorang cendekiawan Muslim yang menganjurkan dilakukannya pembaharuan pemikiran dalam Islam. Menurutnya, kaum Muslim harus membebaskan diri dari kecenderungan mentransendensikan nilai-nilai yang sebenarnya profan. Selain itu, sebagai konsekuensi dari keyakinan mereka bahwa Islam itu bersifat kekal dan universal, ada kewajiban inheren bagi kaum Muslim untuk menampilkan pemikiran kreatif yang relevan denan tuntutan-tuntutan zaman modern. Menurutnya , hal ini hanya dapat dicapai jika kaum Muslim memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk membiarkan gagasan apa pun dikemukakan secara bebas. Lebih dari itu, mengingat kenyataan bahwa Islam memandang manusia secara alamiah berorientasi kepada kebenaran (hanif), maka kaum Muslim harus terbuka terhadap semua pandangan.
Ada banyak implikasi sosial dari pernyataan teologis Nurcholish di atas. Salah satunya yang terpenting adalah implikasi bahwa gagasan itu menolak sakralitas perkara-perkara seperti negara Islam, partai-partai Islam, atau ideologi Islam. Dalam rangka ini, salah satu jargon terkenal yang dilontarkannya adalah “Islam Yes, Partai No!” Dengan jargon itu, ia antara lain ingin mendorong rekan-rekannya sesama Muslim untuk mengarahkan komitmen mereka kepada nilai-nilai Islam dan bukan kepada lembaga-lembaga, bahkan pun jika lembaga-lembaga itu berlabel Islam. Inilah yang antara lain turut melumerkan stigma hubungan antara Islam dan negara, yang sudah berlangsung lama di Indonesia.
Implikasi penting lain dari gagasan di atas adalah keharusan bagi setiap Muslim untuk tidak saja berlaku toleran dan pluralis, melainkan juga membela dan mengembangkan semangat toleransi dan pluralisme dalam segala hal. Semangat itu harus dikembangkan ke dua jurusan sekaligus: internal, kepada sesama kaum Muslim; dan eksternal, kepada semua orang, bangsa Indonesia. Baginya, kebenaran mutlak hanyalah (milik) Tuhan – dan oleh sebab itu, klaim tertutup akan kebenaran diri sendiri sama saja dengan praktik menyekutukan Tuhan (syirk). Dalam konteks bangsa Indonesia dengan penduduk yang sangat beragam, gagasan ini sangat besar perannya dalam menumbuhkan semangat kerukunan antar agama.
Banyak kaum Muslim yang tersentak mendengar pernyataan pembaharuan Islam Nurcholish di atas, termasuk beberapa pemimpin Islam yang lebih tua di Indonesia. Dan dalam beberapa kesempatan, reaksi mereka terhadapnya sangat keras. Mereka,misalnya, menuduh bahwa ia sudah “dibeli” oleh pemerintah Orde Baru yang memang tengah melancarkan program depolitisasi Islam. Dalam nafas yang sama ia juga dituduh telah “menjual” Islam kepada kelompok-kelompok non-Islam tertentu yang memang tengah gencar melakukan deislamisasi di banyak sektor.
Lebih lengkapnya tentang berbagai pemikiran dan pernyataan Nurcholish yang sangat “ensiklopedis” sebagai intelektual, sepantasnya Anda memiliki buku ini.
PENGARANG:
Budhy Munawar-Rachman
PENERBIT:
YAYASAN PESANTREN INDONESIA AL-ZAYTUN
Mekar Jaya, Gantar, Indramayu, Indonesia 45264
Yang berminat membeli buku ini bisa mengirimkan email atau menghubungi saya:
ALFI SATRIA
Phone: +62-234-742814, 742815 ext 2019, Fax: +62-234-742833
website: http://toko.alfisatria.com
e-mail: toko@alfisatria.com
HARGA:
Rp 1.500.000
Keterangan:
– pulau Jawa bebas ongkos kirim
– pengiriman melalui jasa kurir Tiki JNE
Berminat nih, maksudx berminat jualan juga 🙂 keduluan, ntar saya juga bakal posting, he3…
Bener tuh harganya 1.500.000,-???
Emang Budhy Munawar-Rachman tuh orang mana?
saya juga jualan. mampir ke Blog saya ya..
Budhy Munawar-Rachman adalah muridnya Cak Nur, orang Paramadina juga.
Btw, saya ijin copy gambarnya ya Ust. Alfi??
Terima kasih 🙂
Boleh….silaken….
ok.buat mencerdaskan bangsa,tapi ko dah naik harganya ?
ensiklopedi cak nur harga piro saiki ..