Badar Disunat
Yang akan menyunat Badar adalah Uncu Emmy. Uncu adalah panggilan anak-anak saya untuk salah satu bibi isteri saya. Uncu Emmy adalah perawat senior di RS Selaguri Padang dan sudah biasa bertugas menyunat.
Setelah mandi, walaupun agak susah menyuruhnya, Badar diminta bersiap-siap, tapi lagi-lagi dia ogah-ogahan. Hanya mengenakan handuk berlarian ke sana kemari, berubah pendirian lagi, tidak mau disunat. Sudah diajak bercanda, ditarik oleh saya, dirayu oleh mamanya akan dibelikan es krim, tetap tidak mau. Uncu Emmy sudah siap dengan peralatan di kamar Badar.
Akhirnya karena tidak mau dengan sukarela, saya paksa dan tarik dia ke kamar dibantu mamanya. Saya piting dada dan kepalanya, sementara mamanya memegangi kakinya. Ketika berontakannya agak mengendur, Uncu menyuntik bius kemaluan Badar. Walaupun merengek bilang kesakitan, tapi beberapa saat kemudian dia menyerah dan pasrah.
Hanya sekitar 10 menit, proses penyunatan selesai. Biasanya, kalo tidak ada perlawanan, 5 menit juga selesai kata Uncu. Semuanya gembira, bibi-bibi isteri saya (nenek-neneknya Badar) berdatangan, neneknya juga menelepon. Semua menjanjikan hadiah!
Malamnya, sesuai dengan rayuan kami tadi sore, saya bergegas ke toko yang menjual es krim, sekitar 2 km dari rumah, memenuhi keinginan Badar membeli es krim untuknya: dua !
klo gua yg digituin pasti udh kajung