Kenapa Isi Kepala Sering Rusuh? Kenalan Yuk sama 3 ‘Bos’ di Otak Lo! (1)
Pernah nggak sih lo ngalamin situasi kayak gini:
- Niat: Mau nabung buat beli laptop baru.
- Realita: Liat diskon sepatu 50%, tangan langsung checkout tanpa permisi.
- Ending: Nyesel sambil makan mie instan di akhir bulan.
Atau sesimpel, lo tau lo harus tidur karena besok pagi ada meeting atau ujian, tapi otak lo malah ngajak overthinking kejadian memalukan 5 tahun lalu sampai jam 3 pagi.
Tenang, lo nggak gila kok. Lo cuma manusia.

Alasan kenapa hidup kita sering penuh drama internal adalah karena otak kita itu nggak tunggal. Menurut teori Triune Brain dari Paul MacLean, di dalam kepala kita sebenernya ada 3 bagian otak berbeda yang punya kemauan masing-masing. Mereka kayak 3 orang penghuni kos yang sering berantem rebutan remot TV.
Biar lo makin paham kenapa lo sering labil, kenalan dulu yuk sama 3 “Bos” di kepala lo ini.
1. Otak Reptil (Si Satpam Galak)
Ini adalah bagian otak paling tua, warisan dari nenek moyang kita zaman purba banget. Letaknya ada di batang otak bagian bawah.
- Motonya: “Yang penting gue idup.”
- Kerjaannya: Ngurusin hal-hal otomatis kayak napas, detak jantung, dan keseimbangan.
- Karakter: Dia nggak bisa diajak mikir. Dia cuma punya tombol darurat: Lawan atau Kabur (Fight or Flight).
Kalau tangan lo kena panci panas terus lo tarik refleks, itu kerjaan si Reptil. Kalau lo lagi jalan di gang sepi terus denger suara kresek-kresek dan jantung lo mau copot, itu si Reptil lagi teriak, “BAHAYA WOY, LARI!”
Dia nggak peduli soal sopan santun atau logika, dia cuma peduli lo selamat.
2. Otak Mamalia (Si Ratu Drama)
Naik satu lantai di atas si Reptil, ada Otak Mamalia (Sistem Limbik). Ini bagian yang kita punya sama kayak kucing, anjing, atau sapi.
- Motonya: “Gue ngerasa apa ya?”
- Kerjaannya: Ngurusin emosi, memori, dan bonding (pertemanan/percintaan).
- Karakter: Moody-an, baperan, suka nyari enak, dan anti sama rasa sakit.
Kenapa lo tiba-tiba sedih pas denger lagu galau? Itu ulah si Mamalia. Kenapa lo pengen banget makan seblak pas lagi stres? Itu juga si Mamalia yang lagi nyari dopamin (rasa seneng).
Buat si Mamalia, dunia itu cuma soal: “Ini enak (deketin)” atau “Ini nggak enak (jauhin)”. Dia lah biang kerok kenapa kita sering belanja impulsif atau susah move on.
3. Neokorteks (Si CEO Pintar)
Ini bagian paling luar, yang keriput-keriput kayak kacang walnut. Ini adalah fitur premium yang bikin manusia beda dari hewan lain.
- Motonya: “Apa yang logis dan bener?”
- Kerjaannya: Mikir, nganalisa data, bikin rencana masa depan, belajar bahasa, dan ngerjain skripsi.
- Karakter: Tenang, rasional, tapi… lambat.
Neokorteks ini ibarat CEO atau Profesor di kepala lo. Dia yang bilang, “Jangan beli sepatu itu, tagihan listrik belum bayar,” atau “Jangan marah-marah ke bos, nanti dipecat.”
Terus, Kenapa Sering Rusuh?
Masalah utamanya adalah: Evolusi.
Otak Reptil dan Mamalia itu udah ada ratusan juta tahun. Mereka kuat banget dan cepet banget. Sementara Neokorteks (Si CEO) itu itungannya “anak baru”.
Jadi, pas lo lagi stres, capek, atau ada godaan berat, si CEO seringkali “kalah suara” atau telat mikir.
- Situasi: Diomelin pacar.
- Otak Reptil: “SERANG BALIK!” (Mau teriak).
- Otak Mamalia: “SEDIIIIH BANGET!” (Mau nangis).
- Neokorteks: “Sabar… dengerin dulu penjelasannya…” (Datengnya telat 5 detik).
Akibatnya? Lo udah keburu teriak atau nangis duluan sebelum sempat mikir jernih.
Nah, udah kebayang kan siapa aja penghuni kepala lo? Di artikel selanjutnya, kita bakal bedah lebih dalem soal Otak Mamalia—si biang kerok kenapa lo sering banget terjebak “Hati vs Logika” dalam urusan cinta.
Stay tuned!
