Melihat Suasana Hati
Dengan suasana hati yang baik, saya akan berpikir tentang hal-hal yang baik-baik, akan menginginkan yang baik-baik, dan akan melakukan tindakan yang baik-baik. Semua inline.
Jadi, penting bagi saya untuk mengetahui suasana hati sejak pagi hari. Untuk melihat suasana hati ini, biasanya saya menggunakan pembuktian terbalik. Ketika saya keluar rumah pada pagi hari, saya memperhatikan siapa saja yang saya temui. Jika sepanjang pagi itu saya menjumpai orang-orang dengan wajah yang ceria, ganteng-ganteng, cantik-cantik, bisa saya pastikan bahwa suasana hati saya sedang positif, sedang gembira. Saya akan pertahankan sepanjang hari itu.
Apa yang kita lihat di luar diri kita menggambarkan apa yang ada dalam diri kita. Yang di luar merupakan cerminan yang di dalam.
Tapi, bukan berarti wajah jelek langsung melambangkan suasana hati jelek juga ya. Seringkali, saya melihat wajah yang ganteng dan cantik tapi kusam, murung, tidak enak dilihat. Itu berarti suasana hati saya juga sedang tidak baik. Atau, walaupun saya melihat wajah-wajah yang “jelek” (menurut definisi masing-masing ya), tapi gembira, ceria, enak dilihat, berarti suasana hati saya juga sedang baik.
Apa yang harus dilakukan ketika kesimpulannya suasana hati sedang jelek? Tidak susah. Banyak-banyak ber-istighfar. Meminta ampun kepada Tuhan. Mudah-mudahan Dia me-reset kembali suasana hati saya, me-reset kembali do’a-do’a saya yang mungkin menyebabkan suasana hati menjadi sedemikan.
Sehingga, sisa hari saya menjadi menyenangkan. Mau mencoba ?