Mersing, Malaysia – TSJA Hari Pertama
Persiapan
Kegiatan dimulakan seperti kami melakukan tur sepeda jelajah Jawa-Madura. Bangun jam 03.00 waktu Singapura, kemudian makan dan bersiap-siap. Menu pagi ini: nasi, sup daging, telor asin, sayur bayam dan kangkung. Panitia menyiapkan minuman berion untuk peserta.
Jam 04.40, seluruh peserta yang berjumlah 48 orang , terdiri dari tim ASSA (Indonesia) 18 orang, tim ACT (Singapura) 4 orang, dan ACT (Malaysia) 16 orang telah siap di lapangan upacara untuk melaksanakan upacara pemberangkatan. En. Harunn bertindak selaku komandan upacara. Setelah dibuka dengan basmalah, En. Shafawi memimpin pembacaan asmaul husna, kemudian diperdengarkan lagu kebangsaan Singapura, “Majulah Singapura”, oleh peserta dari Singapura dengan diiringi musik kaset. Selanjutnya En. Azhar memimpin pembacaan janji atlit. Setelah itu, alu-aluan dari seorang sastrawan negara Singapura, En. Djamal Tukimin yang ternyata ayahnya orang asli Purworejo. Pesannya, sesungguhnya anda semua bukan hanya bersepeda tapi berjuang. Selepas itu, arahan dari ketua jelajah, Ust. Abdul Halim.
Perjalanan
Setelah melakukan pemanasan yang dipimpin En. Harunn, kami berangkat dari Hometeam NS Adventure Centre, jam 04.55 waktu Singapura (selanjutnya waktu-waktu yang disebut di sini adalah waktu setempat), dilepas dengan kibaran bendera oleh En. Djamal Tukimin, sastrawan negara tadi. Keluar dari lapangan tersebut, kami berbaris satu-satu, karena di Singapura tidak boleh baris dua-dua (dianggap menyita jalan) menuju Woodland Checkpoint, perbatasan Malaysia-Singapura.
Posisi paling depan adalah PKJ (Pengawal Ketua Jelajah) 1, En. Azhar, kemudian KJ (Ketua Jelajah) Ust. Abdul Halim, didampingi oleh PKJ 3, Ust. Abu Tsabit, dan PKJ 4, En. ARM. Abu Rijal. PKJ 2, En. M. Ariff Syam, belum bisa mengawal di depan karena tidak bisa masuk Singapura sehingga harus menunggu rombongan di Johor Bahru.
Jarak Hometeam NS Center – Woodland Checkpoint 11 km, ditempuh dalam waktu 36 menit. Jam seperti ini adalah jam sibuk di imigrasi Malaysia – Singapura, pekerja-pekerja Singapura yang berdomisili di Malaysia, sedang berdatangan masuk Singapura.
Setelah keluar dari imigrasi Singapura, kami menuju imigrasi Malaysia di Johor Bahru. Kedua imigrasi ini dipisah oleh selat Singapura, dihubungkan dengan jembatan yang disebut “The Causeway”. Salah seorang peserta dari ASSA (Indonesia), Rully M., yang ketika masuk Singapura mengalami sedikit masalah karena masa berlaku paspornya kurang dari enam bulan, di pintu masuk Johor Bahru ini hanya ditanyai sedikit dan tidak ada masalah. Masuk Malaysia, kami tidak perlu mengisi boring (formulir) seperti halnya masuk Singapura, cukup scan paspor saja. Katanya, baru dua bulan ini Malaysia mencoba memudahkan system imigrasi mereka. Untuk pekerja-pekerja Singapura yang berdomisili di Malaysia, cukup menggunakan kartu pass keluar masuk saja.
Berpose sejenak sebelum masuk Malaysia.
Jam 06:10, semua urusan imigrasi selesai dan kami meneruskan perjalanan ke Mersing, Johor, Malaysia. Di Johor, kami bisa berbaris dengan formasi 2-2 dan dikawal oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) menggunakan mobil dan motor patroli polisi. PKJ 2, En. M. Ariff Syam bergabung dengan PKJ 1 di posisi paling depan sebagai pembuka jalan dan membantu polisi memberikan kode ke kendaraan lain.
Masuk Johor ini, kondisi jalan berubah, yang semula datar sekarang naik turun bukit. Menurut informasi panitia, kondisi berbukit ini sepanjang 80 km. Jalanan beraspal mulus dengan lebar minimal 8 meter untuk 2 jalur ditambah bahu jalan di kiri kanan 1,5 m. Di setiap persimpangan, jalan diperlebar untuk menghindari bottle-neck. Tidak ada pohon peneduh di kiri kanan jalan, tipikal jalan yang dibuat orang Melayu (?), pohon terdekat adalah kelapa sawit yang berada jauh di ladang-ladang kelapa sawit sepanjang jalan.
Cuaca cerah berawan, suhu udara yang kami rasakan mencapai 48 oC, mungkin karena diterpa panas dari atas dan dari bawah (pantulan dari aspal). Jika sedang istirahat, rasanya hampir tidak ada angin.
Setelah 80 km lebih melewati bukit yang naik turun, kami mulai bertanya-tanya kenapa tidak juga berakhir kondisi jalan berbukit ini. Ternyata, sepanjang perjalanan dari Johor Bahru sampai ke tempat penginapan di kota Mersing, kondisinya berbukit-bukit terus. Bukit terakhir adalah ketika kami memasuki kota Mersing yang berada di daerah pantai.
Seperti halnya di Tour Jawa Madura, setiap 2 jam kami harus beristirahat. Selama perjalanan etape ini kami beristirahat 5 kali ditambah istirahat ketika melewati proses imigrasi.
Recording Perjalanan Etape I ini sebagai berikut.
Tiba di Tujuan
Jam 15:36 akhirnya seluruh peserta tiba dengan selamat di kota Mersing, Johor Darul Takzim, walaupun 2 peserta datang terlambat karena tertinggal, yaitu En. Mustafa (kelompok 1) dan En. Razib (kelompok 4).
Kami disambut di depan Pasar Awam Mersing oleh Pegawai Daerah Mersing ( Di Indonesia = Bupati), Tn. H. Abd. Razak bin Hasan, Penolong Pegawai Daerah Mersing (Di Indonesia = Wakil Bupati), En. Kalik bin Yusoff, dan Setia Usaha Majlis Daerah Mersing (Di Indonesia = Sekda), En. Mohd. Johari bin Tarmidi.
Oleh panitia, sudah disiapkan 2 tenda untuk VIP dan peserta. Spanduk yang dipasang bertuliskan “Majlis Pelancaran Menanam Pokok Kayu Manis sempena Ekspedisi Berbasikal Jelajah Singapura – Semenanjung Malaysia – Thailang – Singapura di Daerah Mersing, Johor”
Atur cara:
- Pembacaan do’a oleh salah seorang panitia daerah
- Sambutan dari Ketua Jelajah: Ust. Abdul Halim
- Alu-aluan dan merasmikan pelancaran penanaman pokok: Tn. H. Abd Razak bin Hasan
Beliau mengatakan bahwa kegiatan berbasikal ini banyak dilakukan di daerah ini, basikal polo, basikal artistik, dan lain-lain. Pasukan ASSA/ACT ini merupakan pertama kali pasukan basikal keliling Malaka, ditambah lagi untuk mempromosikan cinta lingkungan. Silakan berkeliling Mersing, kota wisata terutama wisata pulau dan hutan katulistiwa yaitu Endau Rompin.
- Penanaman pokok kayu manis sejumlah 5 pokok, yaitu oleh: Tn. H. Abd Razak bin Hasan, En. Mohd. Johari bin Tarmidi, En. Kalik bin Yusoff, En. ARM. Abu Rijal (ACT), dan Ust. Abdul Halim (ASSA).
- Pemberian cendera hati, dari Tn. H. Abd Razak bin Hasan ke Ust. Abdul Halim dan sebaliknya, serta dari En. Mohd. Johari bin Tarmidi dan En. Kalik bin Yusoff ke Ust. Abdul Halim.
- Berfoto bersama
- Kue muih
Selesai acara penanaman pohon, kami menuju Hotel Seri Mersing Malaysia tempat kami menginap malam ini, beristirahat untuk meneruskan perjalanan besok pagi. Tiba di Hotel jam 16:52, kami disuguhi welcome drink berupa teh-o dan kopi-o, kue baulu, sandwich, dan kue lapis.
Jam 19:00 makan malam siap di restoran hotel, dengan menu: nasi, pepes ikan kembung, dadar telor, sambal kecap, sop ayam, buah semangka dan lemon.
Law of Attraction
Saya sudah mendengar kata Mersing ini sejak menjadi pengajar di Al-Zaytun tahun 1999. Pada awal-awal tahun pembukaan Al-Zaytun, lagu yang paling sering diperdengarkan adalah lagu-lagu Sharifah Aini, salah satunya berjudul Seri Mersing. Sampai saya tiba di Mersing ini, saya tidak tahu dan tidak pernah bertanya apa artinya Mersing itu, hingga saya dibawa oleh pertanyaan saya itu kepada jawabannya langsung yaitu kota Mersing.
Tim Pendukung
Tim pendukung perjalanan yang selalu mengikuti peserta adalah 17 orang yang terdiri dari tim konsumsi, kesihatan, bengkel, loundry, keamanan, dokumentasi, transportasi, perlengkapan dengan kendaraan lori (truk) 2, kereta (mobil) sedan 2, van 1, jeep 1, motosikal (sepeda motor) 2.
Setiap saat, tim dokumentasi, En. Naim dan En. Nizam selalu sigap mengambil gambar dan video peserta. Setiap waktu istirahat, tim konsumsi selalu siap mendistribusikan konsumsi. Setiap ada sepeda yang bermasalah, tim bengkel selalu siap men-service. Semua panitia bekerja dengan sigap.
Kosakata Baru
Selama di Malaysia, kami mendapat beberapa kosakata baru yang terus kami kumpulkan. Untuk hari ini, kosakatanya:
Peronda Lebuh Raya = Highway Patrol
PDRM = Polis Diraja Malaysia
Kereta = mobil
Lori = truk
Motosikal = sepeda motor
Pokok = pohon
Selekoh = tikungan
Merbahaya = berbahaya
Lencongan = pembelokan jalur
Kemalangan = kecelakaan
Jenayah = kejahatan
Kue baulu = kue bolu
Teh = teh manis + susu
Teh-o = teh manis tanpa susu
Teh-o kosong = teh tawar tanpa susu
Kopi = kopi manis + susu
Kopi-o = kopi manis tanpa susu
Kopi-o kosong = kopi tawar tanpa susu
wah, kok engga ada fotonya sih ustad ?
tolong di posting juga ya, kan bisa lebih tau informasi lengkapnya..
oh ya ustad, situs anda sudah saya link kok
Luar biasa Al-Zaytun…
Ustad, please diupdate terus kabar perjalanannya…
Selamat sampai tujuan! Amin.
TOLONG DI UP DATE TERUS DONG INFO TOURNYA…THANKS.
Team ASSA kami tunggu kedatanganya di Jambi Ya….
Please…..