Alfi'S Expressions

Happy to share my feelings

Pulang Kampung Lagi

Setelah 7 tahun tidak pulang kampung, akhirnya Jum’at tanggal 4 Juli 2008 lalu saya pulang kampung lagi. Kali ini, karena 2 orang anak saya, yang pertama dan kedua – Annabella dan Badar, menamatkan belajar mengaji mereka di kampung saya, desa Balai Gurah – IV Angkek Canduang – Bukittinggi – Sumatera Barat. Tamat belajar mengaji ini di kampung kami disebut Khatam Qur’an.

Molor dari jadwal jam 16.25, pesawat A319 Batavia Air yang saya tumpangi akhirnya terbang juga jam 16.55 dari Bandara Soekarno-Hatta. Biasanya, kalau pulang kampung menggunakan pesawat Mandala Airlines, baru kali ini naik Batavia Air, awalnya seram juga: bagus tidak nih pesawatnya. Ternyata, pesawatnya terlihat baru baik eksterior maupun interiornya dan dibanding Boeing 737-400-nya Mandala yang sekelas pun, rasanya lebih nyaman naik Airbus A319 Batavia ini, take-off maupun landing-nya tidak terasa, entah karena pilotnya yang mahir atau pesawat Airbus memang lebih nyaman daripada Boeing.

Pesawat landing jam 18.30 di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), bandara baru yang letaknya di Ketaping 20 km sebelah Utara kota Padang. Terakhir kali pulang kampung, bandara yang beroperasi masih Bandara Tabing di tengah kota Padang. Cukup megah juga bandara baru ini, lebih luas, dan arsitekturnya khas Minang. Sampai di ruang ambil bagasi, kami disambut para portir, ada satu orang yang menarik perhatian saya, seorang bapak yang sudah cukup tua berseragam portir tangannya hanya satu ikut menawarkan jasanya. Karena barang bawaan saya hanya satu tas travel kecil, saya menolak dengan senyum saja tawarannya. Mudah-mudahan kegigihan bapak itu mencari nafkah menghasilkan apa yang diinginkannya.

Keluar bandara langsung dijemput travel AWR Sikumbang (karena saya membeli tiket pesawat melalui travel tersebut) langsung diantar sampai ke rumah istri di Talago – Balai Gurah (di Minangkabau suami pulang ke rumah istri). Walaupun agak nyasar-nyasar sedikit karena hari sudah cukup malam, akhirnya sampai juga sekitar jam 22.00.

Kampung saya (dan juga istri saya) terletak di kaki Utara gunung Marapi, hanya berjarak beberapa kilometer dari puncaknya. Udaranya yang sejuk dingin dan pemandangan alamnya yang masih hijau selalu membuat saya ingin kembali pulang. Mudah-mudahan deh, suasananya begini terus, supaya ada tempat untuk benar-benar liburan dari sibuknya pekerjaan sehari-hari.

RSS 2.0 | Trackback | Comment


7 Responses to “Pulang Kampung Lagi”


  1. Wah Udah Alfi ternyata kampungnya lebih dekat ke Lasi ya. Kalo kampung Bokap di perempatan jalan, berbelok ke arah yg berlawanan dari Lasi. Saya biasanya waktu kecil kalo liburan aja diajak ke kampung. Tapi gak mengalami mondok ngaji disana selama setahun, mungkin karena sudah tidak ada Kakek/ Nenek disana.


  2. Iya, saya di Balai Gurah.
    Di kampung kami rasanya gak afdol kalo gak pernah tinggal mengaji di kampung.
    Bahkan, ada beberapa rumah yang menyediakan tempat kos bagi anak2 dari Panyabungan, Natal, Mandailing Selatan (Sumut) yang ingin mengaji di kampung kami.


  3. Foto kampungnya ditaruh mana Fi?

  4. efrianto st Rangkayo Mudo M

    Onde mambaca artikel sara takana wakatu ketek dulu tahun 1978 katiko ambo mangaji di kampung balai banyak balai gurah…Peguruan Alquran…..Lupo…


  5. @ Awan
    Fotonya ada di artikel Khatam Qur’an, Wan

    @Efrianto
    Kalau di balai banyak tahun itu adonyo Perguruan Al-Qur’an Tungkuih Nasi, Da…
    Kampuang di balai banyak dima, Da?

  6. nte dewi

    aku mau ikuuuuuttt…!!!!!


  7. nice web log, wonderfull blog.

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>