Khatam Qur’an (2)
Acara pembukaan diawali dengan lantunan ayat Qur’an oleh siswa MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) kemudian dilanjutkan dengan tari Pasambahan. Diikuti oleh sambutan-sambutan para tetua kampung. Sekira jam 10 barulah peserta arak-arakan disusun di luar perguruan.
Paling depan adalah mobil bak terbuka berpengeras suara yang di baknya mengangkut replika Qur’an ukuran besar, kemudian pemuda-pemuda membawa spanduk acara, selanjutnya anak-anak kecil dan pemudi-pemudi berpakaian adat Minang yang tadi menari Pasambahan. Di belakangnya marching band murid-murid SMP dan murid-murid SD.
Setelah itu berjalan berbaris 2-2, para peserta perempuan beserta pendampingnya yang memayungi dengan payung seragam: biru muda bertuliskan nama perguruan. Kemudian mengiringi di belakangnya marching band murid-murid SMA, diikuti peserta laki-laki beserta pendampingnya yang juga memayungi mereka. Rombongan ditutup oleh iring-iringan bapak-bapak yang menabuh rebana.
Di tengah perjalanan, rombongan arak-arakan ini berselisih jalan dengan rombongan khatam Qur’an lain dari perguruan RUPIS – Kototuo. Memang, pada hari itu ada sekitar 7 perguruan TPA di desa kami yang melakukan prosesi arak-arakan ini. Biasanya, ketika liburan sekolah dulu lamanya sebulan, arak-arakan khatam Qur’an ini diatur harinya agar tidak bentrok, tapi sejak liburan sekolah hanya 2 pekan, hari Ahad yang efektif cuma hari ini, jadinya seluruh perguruan merayakannya secara serentak. Tahun lalu, seluruh perguruan kompak untuk melakukan arak-arakan sekaligus dalam satu rombongan, entah mengapa tahun ini tidak, mungkin cukup semrawut mengatur banyak orang sekaligus.
Sekitar jam 1 siang, rombongan berhenti sejenak di sebuah makam tetua kampung, Syaykh Latif, yang dulu cukup berjasa mengajarkan Islam di kampung kami. Seluruh arak-arakan khatam Qur’an desa kami pasti melewati dan singgah sejenak di makam ini untuk berdo’a. Do’a dipimpin oleh ahli waris beliau.
Setelah selesai berdo’a, arak-arakan kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju perguruan yang jaraknya tidak sampai satu kilometer dari makam tersebut. Setibanya di perguruan, seluruh peserta khatam dan orang tua/wali murid mendapat jatah makan siang nasi bungkus dengan gulai daging kerbau yang kemarin dipotong.
Jam 2.30 seluruh peserta diperbolehkan pulang untuk beristirahat sejenak karena nanti malam akan ada pembagian hadiah MTQ yang kemarin dilaksanakan. Peserta sudah harus berada di perguruan jam 7.30 malam.
Video arak-arakan pawai khatam-nya bisa dinikmati di sini:
Pembukaan Acara Arak-arakan:
Mulai Berarak:
Lanjutannya:
wah!!! abel kayak pengantin kecil ney…
hihihihihi…
Iko kampuang awak bana ko mah pak, awak cucu Inyiak Mahmud, garin musajik di Balai Gurah dulu bana, tp nenek awak urg Koto Tuo Balai Gurah, awak kamanakan Mak Ambo (Prof.Dr.Firman), lapeh taragak awak liek foto apak ko…
@Budi:
Kalau mau lihat videonya ada di sini:
Pawai Khatam Qur’an
Wonderful weblog! I truly love how it’s straightforward on my eyes as well as the information are properly written. I’m questioning how I is perhaps notified every time a new submit has been made. I have subscribed to your rss feed which ought to do the trick! Have a nice day!